Senin, 02 Juli 2012

PASAR TERNAK BARU DI BANGUN DI PAYAKUMBUH


Budaya basirosok yang selama ini dilakukan pedagang ternak dengan calon pembeli, dalam melakukan transaksi, tetap akan dipertahankan. Budaya peninggalan nenek moyang ini, khas Minangkabau yang tidak boleh hilang, meski pembangunan Pasar Ternak Payakumbuh di Kelurahan Kotopanjang Payobasuang, Kecamatan Payakumbuh Timur, sudah dilengkapi fasilitas sesuai dengan kemajuan teknologi.
“Budaya basirosok itu tidak boleh hilang dan harus dilestarikan. Menyaksikan orang basirosok saat melakukan transaksi, sungguh sesuatu pemandangan yang indah dan unik, ucap Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat Ir. Edwardi, saat ditemui , saat berkunjung ke Payakumbuh, dalam rangka menyiapkan Livestock Expo 2010 Sumbar, baru-baru ini.
Menurut Edwardi, pembangunan pasar ternak di Kotopanjang Payobasung, untuk menunjang rumah potong hewan modern yang sekarang juga telah dimulai pembangunannya, hanya berseberangan jalan dengan pasar ternak. Pasar ternak ini, dikatakan, ditunjang dengan berbagai fasilitas, ketimbang pasar ternak tradisional yang banyak dimiliki kota dan kabupaten lainnya di Sumbar.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Payakumbuh, drh. Haryeni, ketika dihubungi secara terpisah, Minggu (25/7), menginformasikan, pasar ternak yang dibangun pemko, dimulai sejak tahun 2009, didukung dana APBN Rp364 juta. Belum rampung, dan akan dilanjutkan lagi dalam tahun anggaran 2010 dan 2011. Sampai pasar ternak ini siap 100%, jumlah dana yang dihabiskan bakal mencapai lebih kurang Rp2,5 Miliyar.
Tahun anggaran berjalan ini, akan dilakukan pembangunan tambahan los dan pelataran ternak, serta jalan masuk pasar dan penyempurnaan pagar lokasi pasar ternak. Dana tersedia, juga bantuan APBN sebesar Rp392 juta. Sementara, fasilitas yang sudah ada sekarang ini, los ternak, menara air dan sebagian pagar kawasan pasar ternak.
Pasar ternak yang terletak di atas tanah seluas hektar lebih ini, nantinya akan dilengkapi dengan tambatan ternak yang bakal mampu menampung ratusan ternak. Dua los yang disiapkan, juga sekaligus buat tempat inap ternak. Sehingga, peternak tidak perlu membawa ternaknya pulang, kalau ternaknya belum terjual.
Menurut Haryeni, sesuai rencana, 2011 nanti, pasar ternak tersebut sudah operasional, menyusul dibangunnya tambahan fasilitas lagi, berupa bangunan kantor, mushalla, MCK, kantin, halte pembeli, tempat penurunan ternak. Areal pasar ternak itu, juga akan dibeton dan dilengkapi dengan sistem drainase yang baik. Pasar ini, juga punya rumah kompos buat pupuk organik.
Setiap ternak yang akan dijual, lebih dulu naik ke atas timbangan digital, untuk selanjutnya masuk los, menunggu pembeli yang datang. Di papan informasi, para pembeli bakal mengetahui harga berat hidup ternak setiap hari. Lalu, kalau terjadi transaksi, terserah pedagang dan pembeli, apakah dengan sistem basirosok atau secara transparan, jelas Haryeni.
Dalam rangka menciptakan guru-guru yang ahli dibidang pertanian, maka pemerintah membuat sebuah program PPGT. Program  ini dilakukan karena selama ni guru-guru SMK pertanian pada umumnya berasal dari orang-orang yang bekerja di dinas pertanian. oleh sebab itu pemerintah membuat sebuah program PPGT untuk mahasiswa D3 pertanian yang ada di Indonesia dan termasuk dikampus Politeknik  pertanian Negri Payakumbuh.
syarat-syarat untuk dapat ikut dalam program ini adalah:
1.Lulus seleksi nilai, ujian tertulis dan tes wawancara
2. Mengikuti kuliah lanjutan untuk menyelesaikan D4 di program studi Manajemen pertanian
3. Menyelesaikan Akta guru di Kampus UNP
4. Melakukan magang
5. Siap di dinaskan di daerah 3T ( Terdepan, Tertinggal, Ter isolir )